anak jalanan merupakan isu global
yang telah mencapai titik yang mengkhawatirkan. Jumlah anak jalanan bertambah
setiap hari dan mempunyai prevalensi yang cukup tinggi di negara – negara yang
miskin dan berkembang terutamanya di benua Latin Amerika, Asia dan Afrika.
Sampai pada detik ini, jumlah anak jalanan yang pasti di seluruh dunia masih
tidak diketahui lagi, tetapi UNICEF (2003) mengestimasi bahwa ada sekurangnya
sekitar 100juta orang. Publikasi artikel oleh Railway Children (2009),
menunjukkan India mempunyai jumlah anak jalanan yang paling banyak di dunia ini
dengan mencatatkan jumlah sekurangnya 11juta orang. Berdasarkan kepada
stastistik yang dikumpul, dianggarkan terdapat sekitar 170,000 orang anak
jalanan di Indonesia (Irwanto,1999).
Anak jalanan umumnya berusia sekitar dari 6 hingga 18 tahun merupakan antara kelompok yang beresiko tinggi terhadap pembunuhan, pelecehan dan perlakuan tidak manusiawi. Demi kelangsungan hidupnya, mereka akan memilih untuk melakukan pencurian bahkan hingga menjual dirinya sendiri demi uang. Diperkirakan sekitar 90% dari mereka yang mengalami ketergantungan terhadap zat-zat adiktif seperti lem, bahan pewarna, dan lain-lain, dapat mengakibatkan penyakit gagal ginjal, kerusakan otak permanen, dan bahkan kematian. Berdasarkan kepada survey yang dilakukan oleh National Survey on Drug Use and Health (2008) di Negara Amerika, sebanyak 22.8juta orang yang berusia 12 tahun dan keatas dilaporkan pernah menyalahgunakan bahan atau zat adiktif sekurangnya satu kali dalam riwayat hidup mereka. Ini mewakili sekitar 8.9% dari populasi anak muda yang berusia 12 tahun dan ke atas di Negara Amerika. Menurut United Nation (2005), pada tahun 2003 terdapat 11 buah Negara yang mencatatkan peningkatan jumlah pengguna bahan atau zat adiktif. Di Indonesia pula, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (2005) melaporkan sebanyak 648 kasus tindakan pindana narkoba karena bahan atau zat aktif pada tahun 2004. Walaupun bergitu, jumlah kasus tindakan pindana yang dilaporkan tidak mencerminkan situasi yang sebenarnya karena rata – rata banyak kasus yang tidak dilaporkan. Ketergantungan kepada zat – zat adiktif merupakan isu global dengan dampak yang signifikan terhadap pengguna, keluarga pengguna serta komunitas. Meskipun demikian, ketergantungan zat-zat adiktif yang merupakan salah satu jenis dari penyalahgunaan narkoba, merupakan masalah penyalahgunaan yang penelitiannya masih kurang memadai dan tidak cukup medalam. mengenai paten penyalahgunaan dan statistik epidemiologi ketergantungan terhadap zat – zat adiktif masih sukar didapati di peringkat nasional.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Pengetahuan Anak Jalanan Kota Medan tentang Menghidu Lem terhadap Prevalensi Menghidu Lem Tahun 2010”.
Beberapa kutipan fenomena masalah di atas adalah:
·
jumlah anak jalanan yang pasti di seluruh dunia masih
tidak diketahui lagi, tetapi UNICEF (2003) mengestimasi bahwa ada sekurangnya
sekitar 100juta orang.
·
India mempunyai jumlah anak jalanan yang paling
banyak di dunia ini dengan mencatatkan jumlah sekurangnya 11juta orang
dikatakan oleh publikasi artikel [Railway Children (2009)].
·
Berdasarkan kepada stastistik yang dikumpul,
dianggarkan terdapat sekitar 170,000 orang anak jalanan di Indonesia
(Irwanto,1999).
·
Berdasarkan kepada survey yang dilakukan oleh
National Survey on Drug Use and Health (2008) di Negara Amerika, sebanyak
22.8juta orang yang berusia 12 tahun dan keatas dilaporkan pernah
menyalahgunakan bahan atau zat adiktif sekurangnya satu kali dalam riwayat
hidup mereka. Ini mewakili sekitar 8.9% dari populasi anak muda yang berusia 12
tahun dan ke atas di Negara Amerika.
·
pada tahun 2003 terdapat 11 buah Negara yang mencatatkan
peningkatan jumlah pengguna bahan atau zat adiktif [Menurut United Nation
(2005)].
·
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (2005)
melaporkan sebanyak 648 kasus tindakan pindana narkoba karena bahan atau zat
aktif pada tahun 2004.
·
peneliti tertarik ingin melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan antara Pengetahuan Anak Jalanan Kota Medan tentang
Menghidu Lem terhadap Prevalensi Menghidu Lem Tahun 2010”.
Daftar pustaka:
(penelitian fenomena masalah anak jalanan, diakses tanggal 4 januari 2013)