My Blog

Minggu, 04 November 2012

Cara penulisan blog yang baik


1.      Penggunaan judul dalam postingan
Buatlah judul postinagan semenarik mungkin agar pembaca blog ingin membaca artikel yang kita buat dan dalam pengunaan judul pada postingan anda harus memberikan judul yanga baik, tidak boleh memberikan judul yang tidak baik. Misalkan di depan pada judul posting di beri judul blog hal itu tidak baik karena dapat mempengaruhi dalam Search Engine.

2.     Kuasai Materi untuk artikel yang dibuat
Bila kita tidak menguasai materi yang ingin disampaikan maka hal yang kita tulis tidak akan maksimal. Akan membuat pembaca tidak merasa puas dengan informasi yang di dapatkannya dan akan mencari informasi yang dia cari ke blog yang lain. Untuk itu lah siapkan dahulu materi sebaik-baiknya.

3.     Tidak boleh banyak candaan
Memberikan candaan pada posting blog itu tidak baik karena pembaca posting blog tidak suka kalu posting nya banyak bercandanya misalkan contoh : sebelum kita mulai tutorial nya kita minum kopi hangat dan makan roti dulu, dll.

4.     Hiasi artikel dengan gambar menarik
Dalam membuat posting blog anda prelu memberinya sedikit gambar yang menarik agar pembaca tidak bosan, tetapi jangan banyak-banyak. Berilah gambar yang sedang-sedang saja jangan terlalu besar maupun terlalu kecil menimalkan beri gambar di atas posting, memberi gambar pada posting juga bertujuan menambah jumlah pengunjung melalui Image search.

5.     Periksa Kembali Artikel yang Kalian Tulis
Ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam penulisan, karena tidak dapat dipungkiri kebanyakan orang pasti melakukan kesalahan dalam pengetikan walaupun itu hanya 1 atau 2 kata. Artikel yang terdapat kesalahan penulisan akan dianggap tidak profesional oleh para pembaca, oleh karena itu telitilah kalian dalam menulis.

6.     Kuasai Materi untuk artikel yang dibuat
Bila kita tidak menguasai materi yang ingin disampaikan maka hal yang kita tulis tidak akan maksimal. Akan  membuat pembaca tidak merasa puas dengan informasi yang di dapatkannya dan akan mencari informasi yang dia cari ke blog yang lain. Untuk itu lah siapkan dahulu materi sebaik-baiknya.


Referensi:

Beberapa tanda baca yang sering dipakai beserta fungsinya


1.     Tanda titik (.)
Fungsi dalam pemakaian tanda titik adalah:
v  Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan kalimat pertanyaan atau perintah.
Contoh: Ibu pergi ke pasar pagi hari.
v  Pada akhir singkatan nama orang.
Contoh: Dwina P. (sinkatan nama dari Dwina Permatasari).
v  Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contoh: S.H. (gelar untuk Sarjana Hukum).
v  Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Contoh: No. (singaktan dari kata nomor).
v  Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar.
Contoh: 1. ......
                             2. ......

2.     Tanda Koma (,)
Fungsi dalam pemakaian tanda koma adalah:
v Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
Contoh: fia membeli pulpen, pensil, dan buku.
v Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat.
Contoh: karena tidak belajar, ia tidak bisa mengerjakan soal ujian.
v Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: kata ayah, “Ibu tadi pergi ke pasar”.

3.     Tanda Seru (!)
Fungsi dalam pemakaian tanda seru adalah:
v  Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah.
Contoh: buka pintu itu!
v  Ungkapan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh: stop buang sampah sembarangan!

4.     Tanda Titik Dua (:)
Fungsi dalam pemakaian tanda titik dua adalah:
v  Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh: toko itu menjual pakaian kantor : kemeja, celana panjang, dan dasi.
v  Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh: Nama : Nia Fitriana
               NPM    : 14110955
               Kelas  : 3KA19
v  Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman atau antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh: (i) Tempo, I (1971), 34:7
               (ii) Surah Yasin:9
               (iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
v  Untuk menandakan nisbah atau (perbandingan).
Contoh: perbandingan banyaknya siswa laki-laki dan perempuan di kelas adalah 1 : 2.

5.     Tanda Tanya (?)
Fungsi dalam pemakaian tanda tanya adalah:
v  Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
Contoh: apa yang kamu lakukan?
v  Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: pak Andi uangnya 5 juta (?) hilang.

6.     Tanda Hubung (-)
Fungsi dalam pemakaian tanda hubung adalah:
v  Menyambung unsur-unsur kata ulang
Contoh: buku-buku itu berantakan.
v  Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh: mobil itu sudah di-charter orang lain.

7.     Tanda Petik ("...")
Fungsi dalam pemakaian tanda petik adalah:
v  Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: kata dika, “kita belajar di rumahnya”.
v  Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal.
Contoh: Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.

8.     Tanda Garis Miring (/)
Fungsi dalam pemakaian tanda garis miring adalah:
v  Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: tahun ajaran 2011/2012
v  Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh: saya kuliah 5 hari/minggu.

9.     Tanda Kurung ((...))
Fungsi dalam pemakaian tanda kurung adalah:
v  Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: masyarakat sudah menunggu di TPS (Tempat Pemilihan Suara) untuk memilih wali kota yang baru.
v  Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan.
Contoh: Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 7) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
v  Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Contoh: (a).....
               (b).....

10.  Tanda Kurung Siku ( [...] )
Fungsi dalam pemakaian tanda kurung siku adalah:
v  Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
v  Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

­
11.  Tanda Elipsis (...)
Fungsi dalam pemakaian tanda elipsis adalah:
v  Menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
Contoh: kau sepertinya... sedang kebingungan (contoh dalam naskah drama).
v  Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.

  
 Referensi: