1. Tanda titik (.)
Fungsi dalam pemakaian tanda titik adalah:
v Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan kalimat pertanyaan atau perintah.
Contoh: Ibu pergi ke pasar pagi hari.
v Pada akhir singkatan nama orang.
Contoh: Dwina P. (sinkatan nama dari Dwina Permatasari).
v Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contoh: S.H. (gelar untuk Sarjana Hukum).
v Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Contoh: No. (singaktan dari kata nomor).
v Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar.
Contoh: 1. ......
2. ......
2. Tanda Koma (,)
Fungsi dalam pemakaian tanda koma adalah:
v Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
Contoh: fia membeli pulpen, pensil, dan buku.
v Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimat.
Contoh: karena tidak belajar, ia tidak bisa mengerjakan soal ujian.
v Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: kata ayah, “Ibu tadi pergi ke pasar”.
3.
Tanda Seru (!)
Fungsi dalam pemakaian tanda seru adalah:
v Dipakai sesudah ungkapan
atau pernyataan berupa seruan atau perintah.
Contoh: buka pintu itu!
v Ungkapan yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh: stop buang
sampah sembarangan!
4.
Tanda Titik Dua (:)
Fungsi dalam pemakaian
tanda titik dua adalah:
v Pada akhir suatu
pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh: toko itu menjual pakaian kantor : kemeja,
celana panjang, dan dasi.
v Pada kata atau ungkapan
yang memerlukan pemerian.
Contoh: Nama
: Nia Fitriana
NPM : 14110955
Kelas : 3KA19
v Di antara jilid atau nomor
buku/ majalah dan halaman atau antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau
antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh: (i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah
Studi, sudah terbit.
v Untuk menandakan nisbah
atau (perbandingan).
Contoh: perbandingan
banyaknya siswa laki-laki dan perempuan di kelas adalah 1 : 2.
5.
Tanda Tanya (?)
Fungsi dalam pemakaian
tanda tanya adalah:
v
Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
Contoh: apa yang kamu lakukan?
v Tanda tanya yang dipakai
dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud
disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: pak Andi uangnya 5 juta (?) hilang.
6.
Tanda Hubung (-)
Fungsi dalam pemakaian tanda hubung adalah:
v Menyambung unsur-unsur
kata ulang
Contoh: buku-buku itu berantakan.
v Merangkai unsur bahasa
Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh: mobil itu sudah
di-charter orang lain.
7.
Tanda Petik
("...")
Fungsi dalam pemakaian tanda petik adalah:
v Mengapit petikan lagsung
yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: kata dika, “kita belajar di rumahnya”.
v
Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
Mengapit istilah kalimat
yang kurang dikenal.
Contoh: Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari
Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
8.
Tanda Garis Miring (/)
Fungsi dalam pemakaian tanda garis miring adalah:
v Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: tahun ajaran 2011/2012
v Tanda garis miring
dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh: saya kuliah 5 hari/minggu.
9.
Tanda Kurung ((...))
Fungsi dalam pemakaian tanda kurung adalah:
v Mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
Contoh: masyarakat sudah
menunggu di TPS (Tempat Pemilihan Suara) untuk memilih wali kota yang baru.
v
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan.
Contoh: Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 7)
menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
v
Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Contoh: (a).....
(b).....
10.
Tanda Kurung Siku (
[...] )
Fungsi dalam pemakaian tanda kurung siku adalah:
v Mengapit huruf, kata
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian
kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
v Mengapit keterangan
dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya
dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.
11.
Tanda Elipsis (...)
Fungsi dalam pemakaian tanda elipsis adalah:
v Menggambarkan kalimat
yang terputus-putus.
Contoh: kau
sepertinya... sedang kebingungan (contoh dalam naskah drama).
v Menunjukan bahwa satu
petikan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih
lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar