Kekuasaan adalah
kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain, kemampuan untuk mengubah
sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti
kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.
Secara umum ada dua bentuk
kekuasaan:
1. Kekuasaan pribadi, kekuasaan
yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut
mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kekuasaan posisi, kekuasaan
yang didapat dari wewenang formal organisasi.
Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau
contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang
lain atau kelompok.
Wewenang adalah syaraf yang berfungsi sebagai penggerak daripada kegiatan-kegiatan. wewenang yang ada pada diri seseorang yang bersifat formal harus didukung pula dengan wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu juga wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi.
Ada dua pandangan yang
menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan
klasik (classical view)
Wewenang
adalah anugrah, karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut.
Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi
pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber
terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang
saham.
2.
Pandangan penerimaan (acceptance view)
Wewenang
timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa
wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang
oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi,
wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima
atau menolak.
Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan
wewenang, padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan
sesuatu, maka kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan
atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan
konflik dalam organisasi.
Chester
Barnard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat
kewenangan bila memenuhi :
v
Memahami
komunikasi tersebut
v Tidak menyimpang dari
tujuan organisasi
v Tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
v
Mampu
secara mental dan phisik untuk mengikutinya
Referensi :
http://rnurinaramadhani.blogspot.com/2011/01/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html {27-03-2012 ; 19:40}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar